Siaran Media
22 Oktober 2008
A$64 juta dolar untuk Infrastruktur Indonesia
Proyek-proyek infrastruktur di Indonesia ditargetkan menerima tambahan yang signifikan dengan berjalannya prakarsa sebesar $64 juta yang didanai Australia untuk membantu Indonesia meningkatkan pelayanan-pelayanan dasar dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Saat meluncurkan Indonesia Infrastructure Initiative dengan Deputi Menteri Sarana & Prasarana Bappenas, Dr Dedy S Priatna, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer mengatakan, “Australia akan menyediakan dana untuk bantuan teknis, pengembangan kapasitas dan hibah untuk investasi kecil untuk berbagai proposal yang diterima dari pihak Indonesia. Ini akan mendukung berbagai program infrastruktur dan membantu memberikan layanan yang lebih baik untuk masyarakat”.
Pada tahap awal program ini akan berfokus pada area seperti persediaan air, sanitasi, telekomunikasi, pembangunan kota, transportasi dan energi.
Prakarsa tiga tahun ini dirancang untuk mengurangi kendala-kendala kebijakan dan peraturan, meningkatkan keahlian manajemen proyek dan mendorong investasi di bidang infrastruktur.
“Kunci kesejahteraan kedua negara adalah memperbaiki jalan, rel kereta, infrastruktur pelabuhan, jaringan listrik, persediaan air dan jaringan komunikasi. Dalam jangka panjang, ini menyokong produktivitas, persaingan, ekspor dan kesejahteraan kita,” ujar Bill Farmer. “Kami ingin membantu Pemerintah Indonesia memberikan pelayanan infrastruktur yang lebih baik yang akan membantu pertumbuhan ekonomi.”
Australia mendanai program ini dibawah Kemitraan Australia Indonesia yang dalam kurun lima tahun akan menyediakan dana hingga A$2.5 milyar untuk membantu Indonesia menalangi kemiskinan dan mencapai tujuan pembangunan sosial dan ekonomi.
Prakarsa ini akan dikelola oleh sebuah dewan pengurus yang diketuai oleh AusAID, lembaga bantuan internasional Australia dan Bappenas.
Pertanyaan pers:
Mia Salim, AusAID Public Affairs tel. (021) 2550 5490