Siaran Media
23 Oktober 2008
Pakar Australia dan Indonesia Berbicara Pentingnya Pendidikan Antar-budaya
Pakar dari Australia dan Indonesia hari ini berbicara tentang pendidikan internasional yang semakin populer dan tantangan dalam memadukan pendidikan antar-budaya di sektor universitas pada sebuah seminar di Kedutaan Besar Australia yang dihadiri lebih dari 100 pakar pendidikan dan pendidik profesional.
Dr Alison Owens dari Central Queensland University, Australia, berbagi pengalaman dalam menginternasionalkan CQ University dan riset di lembaga riset pendidikan Intercultural Education Research Institute guna memenuhi kebutuhan belajar mengajar bagi para mahasiswa yang berlatar belakang budaya yang berbeda.
Dr Owens menitikberatkan pentingnya mempertimbangkan etika dalam mendidik para mahasiswa sebagai warga masyarakat global yang memiliki kompetensi komunikasi dan kesadaran antar-budaya yang tinggi.
“Universitas harus melakukan penyempurnaan secara cerdas terhadap kurikulum dan ilmu pengajaran guna meningkatkan pengenalan internasional dan kepekaan antar-budaya para mahasiswa,” katanya.
Dr Tjahjaning Tingastuti Surjosuseno dari Universitas Widya Mandala mengatakan terciptanya pemahaman, toleransi dan sikap hormat terhadap kelompok multibudaya yang berbeda-beda di semua tingkat pendidikan itu sangat penting.
“Pendidikan antar-budaya adalah pendidikan yang lebih dari sekedar hidup berdampingan secara pasif guna mencapai cara hidup bersama yang semakin berkembang dan berkelanjutan di tengah masyarakat multi-budaya,” kata Dr Surjosuseno.
Seminar hari ini tentang International & Intercultural Education – the CQ University Experience itu adalah bagian dari serangkaian seminar yang diselenggarakan oleh Australian Education International.
Pertanyaan Pers:
Jenny Dee (Atase Pers) tel. (021) 2550 5290 hp. 0811 187 3175