Siaran Media
9 Februari 2009
Australia Bantu Museum Yogyakarta dalam Kesiapan Menghadapi Bencana
Program pelatihan kesiapan menghadapi bencana selama 10 hari yang disponsori oleh Pemerintah Australia bagi para staf museum di Yogyakarta dan Universitas Gadjah Mada berakhir minggu lalu dengan para peserta memperoleh pengalaman langsung termasuk melalui simulasi operasi penyelamatan dari bencana.
“Program pelatihan ini memberikan sumbangsih terhadap penyelamatan koleksi warisan publik yang tidak ternilai dan tidak tergantikan, untuk memastikan kelestarian koleksi tersebut sehingga generasi Indonesia mendatang dapat belajar tentang warisan mereka,” ujar Duta Besar Australia untuk Indonesia Bill Farmer.
“Aspek pemeliharaan koleksi museum Indonesia ini sangat penting, terutama mengingat gempa bumi yang sering mengguncang Jawa Tengah dalam beberapa tahun terakhir,” tutur Dubes.
Program pelatihan tersebut, yang diselenggarakan pada 27 Januari – 5 Februari, diberikan oleh Museum and Art Gallery of the Northern Territory (MAGNT), lembaga kebudayaan pemerintah di Darwin, Australia Utara.
Mengingat kedekatannya dengan Indonesia, MAGNT memiliki reputasi tinggi sebagai penyumbang aktif terhadap pelaksanaan program pelatihan museum di Asia Tenggara.
“Pelaksanaan program pelatihan penting ini di Yogyakarta yang bertujuan untuk memupuk peningkatan pemeliharaan koleksi budaya museum merupakan kesempatan yang menarik sekali bagi MAGNT,” ujar Joanna Barrkman, Kurator MAGNT untuk Seni dan Benda Budaya Asia Tenggara.
Tahap Pertama program pelatihan yang diselenggarakan di Museum Sonobudoyo itu Pelatihan Kesiapan Bencana Museum, memberi pengalaman langsung untuk memperlihatkan kepada para staf museum bagaimana melakukan penilaian bahaya pada koleksi mereka dan bagaimana mengembangkan dan mendokumentasikan rencana menghadapi bencana (counter-disaster).
Para peserta juga melakukan simulasi operasi penyelamatan dari bahaya.
Tahap Kedua, Pelatihan Prosedur Manajemen dan Penyimpanan Koleksi Museum, menjelajahi pendekatan praktis untuk memperbaiki kondisi penyimpanan koleksi keramik Museum Sonobudoyo. Sandra Yee dan Kristin Phillips, pakar konservator museum, menyampaikan program tersebut.
Proyek ini disponsori oleh Pemerintah Australia melalui Dewan Kebudayaan Internasional Australia (AICC) di bawah IN2OZ: Creative Australia yang bertujuan untuk memperkukuh hubungan dan pemahaman kebudayaan bilateral. Informasi lebih lanjut tentang IN2OZ tersedia di http://www.dfat.gov.au/in2oz
Pertanyaan Pers:
Jenny Dee (Atase Pers) tel. (021) 2550 5290 hp. 0811 187 3175