Siaran Media
12 Februari 2009
Dukungan Australia untuk layanan HIV di Indonesia
Dukungan Australia untuk layanan HIV di Indonesia kini memasuki babak baru yang penting dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman hari ini antara Duta Besar Australia untuk Indonesia dengan Gubernur DKI Jakarta yang bertujuan memperluas layanan kepada mereka yang berisiko terkena HIV.
Kesepakatan ini memungkinkan layanan pencegahan HIV dan perawatan yang sangat penting melalui 30 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di Jakarta. Ini termasuk dua program methadone baru, sehingga jumlah total perawatan methadone di Jakarta menjadi 11.
Perluasan bantuan ini juga mencakup wilayah di luar DKI Jakarta. Dalam waktu dekat, melalui berbagai kesepakatan baru di Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur akan disediakan layanan yang didukung pemerintah Australia melalui 100 puskesmas di Jawa dan Bali.
Penandatanganan hari ini memperkuat kerja sama dalam bidang layanan HIV yang sudah berjalan selama 12 tahun antara Pemerintah Australia dan Indonesia dan melanjutkan kemitraan yang kukuh dengan pemerintah daerah khusus ibukota Jakarta.
Berbicara pada acara tersebut, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, mengatakan, “Australia bangga dapat membantu Indonesia menjalankan komitmennya untuk memerangi penyebaran HIV dan mendukung mereka yang hidup dengan virus HIV.”
“Ini menunjukkan langkah maju dalam pencegahan dan perawatan HIV di Indonesia.”
Kesepakatan ini memberikan peningkatan layanan bagi mereka yang hidup dengan HIV/AIDS termasuk pendidikan kesehatan; rujukan untuk konseling HIV dan layanan tes secara suka rela; akses ke jarum suntik steril; perawatan narkoba termasuk methadone; layanan dasar kesehatan; dan persiapan pendidikan , fisik dan konseling untuk perawatan anti-retroviral.
Australia telah memberikan komitmen sebesar A$100 juta untuk program Kemitraan Australia Indonesia untuk HIV (2008-2015) guna memerangi penyebaran HIV dan memperbaiki kualitas hidup mereka yang hidup dengan HIV.
Upaya-upaya yang didukung oleh Australia ini difokuskan kepada pengguna narkoba dengan jarum suntik, para narapidana, pekerja seks beserta kliennya, dan masyarakat umum di Papua dan Papua Barat, di mana tingkat risiko penularan untuk orang dewasa kini menjadi yang tertinggi di Asia.
Pertanyaan untuk media:
Natasha Simpson 08111872365 / Mia Salim 08121070237 (AusAID Public Affairs)