Siaran Media
27 Agustus 2009
70.000 Pelajar di Australia Meningkatkan Pemahaman Tentang Asia
Setidaknya 70.000 pelajar di Australia telah memperkaya pengetahuan mereka tentang Asia melalui program Sekolah Terdepan Abad 21: Berhubungan Erat dengan Asia (Leading 21st Century Schools: Engage with Asia - L21CS).
Sejak diluncurkan pada 20 Mei 2008 oleh Menteri Pendidikan dan Wakil Perdana Menteri Australia, Julia Gillard, program ini telah menjangkau lebih dari 6.000 guru dan 70.0000 pelajar. Program ini dirancang untuk memperkuat komitmen komunitas sekolah guna meningkatkan pemahaman yang lebih luas tentang Asia. Kajian Indonesia dan Bahasa Indonesia merupakan perioritas dalam program tersebut, termasuk pengembangan situs internet – Go Indonesia! (http://www.asiaeducation.edu.au/sites/goindonesia/index.htm) bagi para pelajar Australia di kelas atau di rumah ketika mereka berada di tahun-tahun pertengahan masa sekolah mereka.
Duta Besar Australia Bill Farmer mengatakan program L21CS tersebut menunjukkan “langkah besar kedepan dalam meningkatkan pemahaman yang lebih baik tentang Asia di kalangan kawula muda Australia. Memperkuat pemahaman warga Australia tentang Asia adalah kunci bagi penguatan hubungan antar-warga, terutama dengan tetangga-tetangga dekat seperti Indonesia.”
Sebuah forum yang diselenggarakan pada 24 Agustus di Canberra menyoroti keberhasilan program ini. Para peserta program memperlihatkan peningkatan yang berarti dalam pemahaman Asia di lingkungan sekolah-sekolah yang terlibat. Menggarisbawahi peran penting kajian Indonesia dalam program itu, Duta Besar Indonesia untuk Australia, Primo Alui Joelianto, tampil sebagai pembicara kunci pada Forum tersebut.
Andrew Blair, Ketua Asosiasi Kepala Sekolah Menengah Australia, mengatakan Australia “perlu melek budaya, kita perlu melek Asia.” Ia berjanji para kepala sekolah dan komunitas sekolah akan terus mempromosikan melek Asia di kalangan para pemimpin Australia generasi mendatang.
Pemerintah Australia telah menjanjikan pendanaan sebesar A$62,4 juta selama empat tahun (2008–09 hingga 2011–12) untuk Program Nasional Kajian dan Bahasa Asia di Sekolah (National Asian Languages and Studies in Schools Program - NALSSP). Program ini bertujuan untuk memperluas kesempatan bagi para pelajar untuk mengenal bahasa dan budaya tetangga-tetangga kunci Australia di kawasan, yakni Indonesia, Cina, Jepang dan Korea.
Dubes Farmer mengatakan, “Dengan adanya prakarsa-prakarsa seperti program Berhubungan Erat dengan Asia dan Program Nasional Kajian dan Bahasa Asia di Sekolah, semakin banyak pelajar Australia belajar Bahasa Indonesia dan belajar budaya Indonesia. Ini adalah perkembangan yang kita sambut baik yang akan memastikan hubungan yang lebih kuat dan erat antara warga Australia dan Indonesia pada tahun-tahun mendatang.
Pertanyaan Pers:
Michael Kachel, Manager (Public Affairs) tel. (021) 2550 5290 mob. 0811 187 3175