Siaran Media
30 September 2009
Indonesia akan Melihat Langsung Tanggapan Polusi Laut Australia
Pejabat Indonesia akan berkunjung ke Darwin minggu ini untuk meninjau secara langsung tindakan yang secara seksama dilakukan oleh Australia dalam menangani kebocoran sumur minyak dan gas, yang terjadi di perairan Australia.
“Tujuan kunjungan pejabat Indonesia ini adalah untuk mengamati seluruh aspek tanggapan polusi laut Australia. Kami yakin tanggapan kami akan secara efektif meminimalisir kemungkinan kerusakan pada lingkungan laut,” ujar Kuasa Usaha Paul Robilliard.
“Sesuai dengan praktik terbaik internasional, pihak berwenang Australia menerapkan pengurai tidak beracun terhadap minyak yang mempercepat penguraian selama alami. Setelah minyak terurai akan tersisa “lapisan minyak” (oil sheen) di air, yang pada dirinya tidak berbahaya. Kami juga melakukan pemantauan udara harian guna mengamati dan menanggapi segala kebocoran minyak dan melaksanakan operasi harian untuk mengumpulkan dan membatasi meluasnya minyak tersebut,” ujarnya.
“Kami segera memberi tahu pihak berwenang Indonesia setelah kebocoran minyak terjadi dan akan secara terus-menerus memberi informasi mutakhir. Kami bertekad untuk bekerja sama dengan Indonesia untuk melindungi lingkungan laut,” tuturnya.
Anjungan Montara terletak di perairan Australia dan minyak dan gasnya mulai bocor pada 21 Augustus 2009. Alat pembor minyak baru-baru ini telah tiba di anjungan tersebut untuk mengebor sumur pengganti untuk menghentikan aliran minyak. Tanggapan Australia terhadap kejadian tersebut telah berhasil dalam mengurai minyak dan meminimalisir kemungkinan dampak lingkungan.
Pertanyaan Pers:
Sanchi Davis, Public Affairs Officer, HP: 0811 187 3175