Siaran Media
9 Februari 2010
Komisi Internasional Non-proliferasi Nuklir dan Pelucutan Senjata: "Pemusnahan Ancaman Nuklir" - Diskusi Panel di Jakarta pada 10 Februari 2010
Kedutaan Besar Australia, Kedutaan Besar Jepang dan Kementerian Luar Negeri RI dan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) akan mengadakan diskusi panel bersama tentang laporan Komisi Internasional Non-proliferasi Nuklir dan Pelucutan Senjata (ICNND) di Jakarta pada 10 Februari 2010.
ICNND didirikan sebagai prakarsa bersama Pemerintah Australia dan Jepang pada 2008. Laporan ICNND, Pemusnahan Ancaman Nuklir: Agenda Praktis bagi Pembuat Kebijakan Global, merupakan produk mufakat panel global mandiri yang terdiri dari 15 Komisaris, termasuk Duta Besar Wiryono Sastrohandoyo dari Indonesia.
Analisa rinci laporan tersebut fokus pada rekomendasi kebijakan, agenda praktis jangka pendek, menengah dan panjang, mengangkat berbagai masalah yang berhubungan dengan non-proliferasi nuklir, pelucutan senjata dan pemanfaatan dengan damai energi nuklir.
Guna memajukan tujuan akhir pemusnahan senjata nuklir dan mendorong kesadaran dan debat publik tentang masalah pelucutan senjata dan non-proliferasi nuklir, Dr Rizal Sukma, Direktur Eksektif CSIS, akan memimpin diskusi panel tentang laporan tersebut di Jakarta pada 10 Februari. Panel tersebut akan terdiri dari:
- Dubes Wiryono Sastrohandoyo, Komisaris RI ke ICNND dan mantan Perwakilan Tetap RI di IAEA.
- Profesor Dr Dewi Fortuna Anwar, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) LIPI, dan mantan anggota Komisi Senjata Pemusnah Massal.
- Dr Hudi Hastowo, Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional.
Diskusi panel akan diselenggarakan di Ruang Diamond, Hotel Nikko, Jakarta, pada 10.00 WIB pada 10 Februari 2010. Perwakilan media diundang untuk menghadirinya. Laporan lengkap dan informasi later belakang laporan tersebut tersedia dalam jaringan www.icnnd.org
Pertanyaan Media:
Jared Potter, Sekretaris Kedua (Politik) tel. (021) 2550 5521 hp. 0811 1491 266