Siaran Media
17 Mei 2010
Tokoh Muda Muslim Australia akan Menyelami Islam di Indonesia
Delegasi tokoh muda Muslim Australia dari Melbourne, Sydney dan Canberra tiba di Indonesia kemarin untuk ambil bagian dalam program pertukaran bilateral yang bertujuan untuk memperkukuh pemahaman Islam dan masalah antar-agama di kedua negara.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, berujar delegasi Australia ini mencerminkan kemajemukan budaya yang luas dalam masyarakat Muslim Australia yang terdiri dari sekurangnya 70 latar belakang etnis, termasuk dari Indonesia. “Islam di Australia merupakah kisah yang dinamis serta berevolusi dengan sejarah yang kaya, dan yang telah memberikan sumbangsih besar pada keberhasilan Australia kontemporer yang multi-budaya,” tutur Farmer.
Kontak Islam dengan Australia berlangsung sebelum pemukiman Eropa yakni pada abad ke-16 ketika para pedagang dan nelayan Makassar berbagi kehidupan dengan penduduk Asli di sepanjang Australia utara.
“Sangatlah penting bagi pemuda Australia untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang peran agama di Indonesia dan untuk berbagi pandangan tentang berbagai masalah,” Dubes menambahkan.
Selama program yang berlangsung dua minggu di Indonesia (16-30 Mei 2010) mereka akan berkunjung ke Jakarta, Bandung dan Yogyakarta dan bertemu dengan tokoh masyarakat dan agama, akademisi, dan perwakilan media. Delegasi ini juga akan mengikuti perayaan Waisak Budha di Yogyakarta dan bertemu dengan komentator dan Intelektual Muslim yang sangat dihormati Emha Ainun Najib.
Kate Grealy, salah satu anggota delegasi, berharap untuk belajar lebih jauh tentang budaya Indonesia, tantangan-tantangannya, bagaimana Indonesia memandang Australia dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang variasi praktik dan penafsiran Islam di Indonesia.
Sejak Maret hingga Juni 2010, tiga delegasi Muslim Indonesia mengadakan kunjungan balasan ke Australia di bawah Program Pertukaran Tokoh Muda Muslim (MEP) Australia-Indonesia tahunan ini. Delegasi Indonesia yang ketiga dan terakhir akan berangkat ke Australia pada awal Juni. Program pertukaran ini didirikan pada 2002 oleh Pemerintah Australia melalui Lembaga Australia-Indonesia (AII). AII telah menjalankan peran yang unik dan vital dalam memupuk persahabatan dan memajukan pemahaman antara Australia dan Indonesia.
Pertanyaan Pers:
Sanchi Davis, Atase Kebudayaan, tel. (021) 2550 5260 hp. 0811 936 302