Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Australia memberi tambahan pendanaan kepada Bali Eye Centre

Siaran Media

21 Januari 2011

Australia memberi tambahan pendanaan kepada Bali Eye Centre

Sebagai bagian dari kunjungannya ke Bali pada 20-21 Januari 2011, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty hari ini mengumumkan tambahan dana A$ 3 juta untuk Australia Bali Memorial Eye Centre guna membantu memastikan pusat tersebut mencapai kapasitas penuhnya sebagai fasilitas kelas dunia.

Sejak dibuka pada 2007, pusat tersebut telah melakukan 1000 prosedur bedah katarak setiap tahunnya, menghindari kebutaan dan memulihkan penglihatan ribuan penduduk Bali. Pada pembukaan pusat tersebut Australia memberi dana A$ 7 juta untuk membangun pusat mata, menyediakan peralatan, melatih staf, mengoperasikan klinik keliling dan memberikan beasiswa kepada pejabat kesehatan. Tambahan dana ini akan menjadikan jumlah dukungan Australia keseluruhan mencapai A$ 10 juta.

“Katarak adalah penyebab utama kebutaan di Bali, dengan lebih dari 50.000 orang yang terkena dampak penyakit yang dapat diobati ini. Australia bangga bekerja sama dengan Indonesia untuk mengurangi kebutaan di Bali,” ujar Dubes Moriarty.

“Hidup orang berubah sebagai hasil dari meja operasi, klinik keliling dan petugas kesehatan pusat ini. Pasien yang sebelumnya hidup dengan kondisi yang mengenaskan kini memiliki kemandirian yang lebih besar, dapat kembali bekerja dan memberi nafkah kepada keluarga mereka,” tutur Moriarty.

Selama kunjungan Dubes, beliau juga mengadakan diskusi dengan Gubernur Bali, Bupati Badung, dan sejumlah pejabat senior Indonesia dan tokoh kunci Indonesia dan Australia yang terlibat dalam bisnis, seni dan budaya. Beliau juga bertemu dengan 33 guru Australia yang ambil bagian dalam Endeavour Language Teacher Fellowships Program; program bahasa Indonesia yang didanai oleh Pemerintah Australia untuk memberi para guru bahasa dari Australia, baik yang sudah menjadi guru maupun calon guru, kesempatan untuk meningkatkan keterampilan bahasa dan budaya mereka melalui program kajian intensif selama tiga minggu di Indonesia.

“Hubungan komersial dan ikatan yang terus meningkat melalui pendidikan, seni dan budaya menjadi unsur kritis dalam membangun hubungan yang lebih erat antara Indonesia dan Australia. Saya gembira telah mengetahui bahwa pertumbuhan terus-menerus dalam bidang-bidang ini pastilah meningkatkan masa depan bersama dan kerja sama erat terus-menerus antara kedua negara,” Moriarty menambahkan.

Pertanyaan Pers:
Rendy Djauhari, Public Affairs AusAID, hp. 0811 190 4823
Jenny Dee (Atase Pers) tel. (021) 2550 5290 hp. 0811 187 3175