Siaran Media
18 Mei 2011
Berbagai sekolah dan puskesmas Sumatera Barat dibangun kembali dengan bantuan dari Australia
Ribuan masyarakat Sumatera Barat akan menikmati kembali akses ke pendidikan dan kesehatan yang aman berkat bantuan pembangunan Australia.
Duta Besar Australia untuk Indonesia,Greg Moriarty, bersama Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Scot Marciel, menghadiri pembukaan kembali SDN Kajai 2 di Kota Pariaman. Pembukaan ini menandai selesainya Program Rekonstruksi Sekolah Sumatera Barat oleh Australia / Amerika.
Duta Besar Moriarty juga resmi membuka Puskesmas di Pauh Kambar. Seperti halnya sekolah, puskesmas ini dibangun kembali dengan menggunakan dana bantuan Pemerintah Australia menyusul bencana gempa bumi dahsyat bulan September 2009.
Setelah gempa, Pemerintah Australia memberikan komitmen hampir sebesar A$19 juta untuk Sumatera Barat. Sebesar A$ 4 juta digunakan untuk bantuan kemanusiaan dan A$15 juta digunakan untuk upaya pemulihan dan rekonstruksi.
"Bersama-sama, ketiga pemerintah telah bekerja untuk membangun kembali 39 sekolah. Program ini telah memberikan kembali sekolah yang aman bagi sekitar 6.500 anak-anak Indonesia," ujar Duta Besar Moriarty.
Delapan puskesmas di Sumatera Barat dibangun kembali dengan hibah dari Pemerintah Australia. Setiap puskesmas juga dilengkapi dengan ambulans baru.
"Lebih dari 26.000 orang di Pauh Kambar akan memperoleh manfaat dari puskesmas ini. Setiap bulan, sekitar 2000 orang akan dapat mengakses layanan kesehatan ini," ujar Duta Besar Moriarty.
Selama kunjungannya, Duta Besar Australia juga bertemu dengan Gubernur Sumatera Barat, Bapak Irwan Prayitno, untuk mengucapkan selamat atas upaya rekonstruksi dan untuk menunjukkan dukungan jangka panjang Australia untuk Sumatera Barat.
Baik sekolah maupun pusat kesehatan yang dibangun mematuhi spesifikasi ketat bangunan aman-gempa untuk mengurangi dampak dari gempa bumi masa depan dan menyelamatkan nyawa.
Duta Besar Moriarty juga berkesempatan untuk melihat simulasi tanggap darurat di sekolah dan puskesmas yang dikunjungi, di mana guru, siswa dan petugas kesehatan pusat telah menerima pelatihan pengurangan risiko dan tanggap bencana.
Media enquiries:
Mia Salim, Public Affairs, AusAID Indonesia, 08121070237