Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Seniman Australia Merayakan Kebudayaan dan Prestasi Penduduk Asli

Siaran Media

1 Juli 2011

Seniman Australia Merayakan Kebudayaan dan Prestasi Penduduk Asli

Kedutaan Besar Australia akan merayakan kebudayaan kontemporer Penduduk Asli Australia pada 3-5 Juli 2011 dan menyambut baik kehadiran seniman jalanan muda yang ternama Reko Rennie dan pemain didgeridoo pemenang penghargaan Lucas Proudfoot di Indonesia.

Kedua seniman Penduduk Asli Australia tersebut akan melakukan kunjungan pertama mereka ke Indonesia untuk berbagi cerita tentang sumbangsih positif kebudayaan Penduduk Asli pada identitas modern Australia.

Melalui seni visual yang mencolok dan pertunjukan seni yang menggugah, Reko Rennie dan Lucas Proudfoot akan menghadirkan budaya modern Penduduk Asli Australia kepada hadirin Indonesia.

Kedutaan Besar Australia akan menghadirkan karya kerjasama Reko Rennie dengan seniman jalanan Jakarta yang ternama Bujangan Urban di Komunitas Salihara pada 5 Juli.

Hal ini akan dibarengi dengan pertunjukan didgeridoo oleh Lucas Proudfoot dan pameran foto oleh seniman fotografi Aborijin Australia, Wayne Quilliam.

Kedutaan Besar Australia juga akan menyelenggarakan lokakarya musik dan budaya interaktif untuk para pelajar dengan Lucas Proudfoot dan pemutaran film seri kartun yang pendek “The Dreaming Stories”, yang berdasarkan pada sejarah lisan Aborijin Australia yang dipelihara selama lebih dari 40.000 tahun.

“Setiap tahun, Australia dengan bangga memperingati perayaan satu-pekan sejarah, budaya dan prestasi Penduduk Asli Australia,” ujar Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty.

“Masyarakat Penduduk Asli dan warga Australia dari segala lapisan akan mengibarkan bendera Australia, Aborijin dan Penduduk Kepulauan Selat Torres dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk memajukan pemahaman yang lebih baik tentang Penduduk Asli Australia dan kebudayaan tradisional dan modern mereka,” tutur Dubes Moriarty.

Tahun ini merayakan tema “Change: the next step is ours” yang mendorong Penduduk Asli untuk membentuk perubahan-perubahan yang ingin mereka saksikan di masyarakat mereka sendiri.

Hubungan antara Penduduk Asli Australia dan Indonesia sudah berlangsung sejak abad ke-enambelas ketika pedagang dan nelayan Makassar untuk pertama kali mengunjungi Australia Utara.

Pertanyaan Pers:
Sanchi Davis, Atase Kebudayaan tel. (021) 2550 5260 hp. 0811 936 302