Siaran Media
14 September 2011
Australia Berbagi Rahasia Olahraga Dengan Indonesia
Hari ini Australia berbagi rahasia keberhasilan olahraganya dengan Indonesia, yang dapat membantu Indonesia menjadi salah satu bangsa olahraga teratas dunia.
Di seri seminar olahraga teranyar yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Australia, pakar tamu dari Australia Dr Fadi Ma’ayah, dan Hallam Pereira, berbicara tentang penerapan ilmu olahraga dalam sepakbola, dan bagaimana Indonesia dapat menjadi bangsa sepuluh teratas di dunia olahraga.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, adalah pendukung kukuh penguatan kerja sama olahraga antara Australia dan Indonesia.
“Olahraga adalah sarana yang sangat baik untuk mengembangkan hubungan antar-warga yang lebih kukuh. Dukungan yang diperlihatkan oleh sektor olahraga Indonesia terhadap seminar-seminar tersebut sangat luar biasa dan kami akan terus bekerja sama secara erat dengan KOI untuk memperkuat kinerja olahraga Indonesia,” tutur Dubes Moriarty.
Presiden Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Rita Subowo, berujar “KOI telah menjalin kerja sama yang erat dengan Kedutaan Besar Australia selama 18 bulan terakhir dalam sejumlah prakarsa dan saya yakin hal ini akan memberi dampak positif pada persiapan Indonesia untuk mengikuti Pekan Olahraga Asia Tenggara dalam jangka pendek, maupun masa depan olahraga kita dalam jangka panjang.”
Di sela-sela seminar tersebut, Kedutaan Besar Australia menyerahkan hibah Allan Taylor Sports Grant 2011 kepada Rumah Cemara atas program sepakbola League of Change.
Rumah Cemara, suatu organisasi di Bandung yang berkarya untuk meningkatkan mutu hidup dan memangkas stigma terhadap para pengidap HIV, akan memanfaatkan hibah Allan Taylor Sports Grant yang disponsori oleh Lembaga Australia-Indonesia senilai A$10,000 untuk menyelenggarakan League of Change, turnamen sepakbola dengan pemain campuran pengidap dan bukan pengidap HIV.
“Kami bangga diberi kesempatan untuk mendukung League of Change ini. Sepakbola adalah olahraga yang sangat akrab dengan banyak penduduk Indonesia dan oleh karena itu suatu cara yang sangat bagus untuk memberi pendidikan kepada warga tentang masalah sosial yang rumit,” tutur Dubes Moriarty.
Latar belakang
Federasi Sepakbola Australia (FFA) dan PSSI menandatangani Nota Kesepahaman pada 2010. Nota Kesepahaman tersebut memberi kedua organisasi untuk berbagi kealhian kepelatihan dan ilmu olahraga, melakukan pertukaran tim, wasit, pelatih dan pakar-pakar lainnya.
FFA sangat tertarik untuk bekerja sama dengan para pengurus PSSI yang baru untuk mewujudkan cita-cita ini, dan kini sedang melakukan pembicaraan dengan PSSI untuk merealisasikannya. Sebagai bagian dari hubungan, kedua pihak tertarik untuk melakukan pertandingan antara tim nasional maupun tim muda dari Indonesia dan Australia.
Dr Fadi Ma’ayah adalah Dosen Senior dan Koordinator Kursus Ilmu Olahraga dan Sepakbola dari Universitas Edith Cowan di Perth.
Hallam Pereira adalah Direktur Proyek Internasional dari Departemen Olahraga dan Rekreasi Australia Barat. Pereira bukanlah orang asing di Indonesia, beliau adalah konsultan Rencana Strategis Olahraga Jawa Timur yang baru-baru ini disusun.
Seminar ini didanai oleh Solidaritas Olimpiade, yang adalah program pendanaan yang dikembangkan oleh Komite Olympiade Internasional (IOC).
Pertanyaan Pers:
Sanchi Davis, Atase Kebudayaan tel. (021) 2550 5260 hp. 0811 936 302