Indonesia dan Australia memperkuat kesiapsiagaan dan tanggap darurat terhadap bencana alam

Program bantuan Pemerintah Australia, AusAID dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hari ini mengumumkan rencana untuk membangun pusat pelatihan pengelolaan bencana dan logistik regional milik Indonesia yang pertama di Padang, Sumatera Barat bulan Desember mendatang.

Pusat ini didirikan untuk menanggapi resiko tinggi terjadinya gempa bumi dan tsunami di kawasan ini, fasilitas ini akan melatih para pengelola tanggap bencana di kawasan ini dan menyediakan persediaan darurat yang memungkinkan reaksi cepat saat bencana.

“Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang paling rentan terhadap bencana dan memiliki banyak wilayah terpencil. Pengelola bencana yang lebih terlatih dan kemampuan tanggap bencana yang lebih cepat akan menyelamatkan nyawa,” ungkap Dr Matt Hayne, Wakil Direktur Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction (AIFDR).

"Untuk meningkatkan keterampilan, para pengelola membutuhkan pelatihan langsung. Fasilitas senilai A$ 3,75 juta ini akan didirikan di Padang dan akan dilengkapi dengan fasilitas pelatihan yang canggih, gudang penyimpanan darurat dan pusat operasi darurat,”ujar Dr Hayne.

Berita ini diumumkan saat acara serah terima ruang penyimpanan dan pusat logistik yang didanai oleh Australia yang dihadiri oleh Kepala BNPB, Syamsul Maarif dan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno.

AIFDR, sebuah kemitraan senilai $67 juta selama lima tahun antara AusAID dan BNPB, juga turut mendanai pembangunan fasilitas pelatihan dan penyimpanan yang diserahterimakan hari ini di kota Padang.

Fasilitas ini merupakan model “praktik terbaik” dan dibulan ini pelatihan logistik dan simulasi telah diadakan untuk para staf logistik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat serta lembaga-lembaga pengelolaan bencana dijajaran kabupaten.

Pertanyaan media:
Mia Salim, AusAID Indonesia, 08121070237