Kedutaan Besar Australia
Indonesia

The John Darling Fellowship: Sineas Muda Indonesia tampil ke depan

Siaran Media

27 Juni 2013

The John Darling Fellowship: Sineas Muda Indonesia tampil ke depan

Dua pembuat film dokumenter muda Indonesia pagi ini menerima penghargaan di Kedutaan Besar Australia di Jakarta sebagai penerima John Darling Fellowship yang perdana.

John Darling Fellowship didirikan oleh Sara Darling sebagai kenangan atas suaminya, John Darling, pembuat film documenter Australia yang mempersembahkan sebagian besar masa karirnya untuk Indonesia.
Dwi Sujanti Nugraheni (Heni) dari Yogyakarta dan Chairun Nissa (Ilun) dari Jakarta merupakan penerima perdana beasiswa ini dan pada Maret yang lalu bertandang ke Australia.

Kedua wanita tersebut ambil bagian dalam kursus pasca-sarjana yang intensif “Berpikir dengan Kamera Video” di Universitas Nasional Australia dan menjalani pelatihan dalam pemasaran dan distribusi film, serta prinsip-prinsip dan praktik film.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, berujar John Darling Fellowship membantu memperluas hubungan dan pemahaman antara Australia dan Indonesia.

“Film merupakan media penyampaian cerita yang kuat yang dapat meningkatkan pemahaman antar-budaya. Saya harap di masa depan kita akan menyaksikan lebih banyak lagi kisah-kisah Indonesia di Australia dan lebih banyak lagi kisah-kisah Australia di Indonesia,” tutur Dubes.

Sara berujar standar film yang diproduksi oleh kedua wanita ini setelah tinggal di Australia sungguh luar biasa.

“Heni dan Ilun adalah wanita luar biasa. Standar tinggi karya mereka di Australia dan sekembalinya mereka ke Indonesia merupakan bukti atas manfaat beasiswa ini,” tutur Sara.

Dwi Sujanti Nugraheni adalah direktur Festival Film Dokumenter Yogyakarta dan manajer program Masyarakat Dokumenter Indonesia. Heni telah menyutradarai dua film dokumenter dan dua film lagi sedang dalam pembuatan.

Chairun Nissa lulus dari Institut Kesenian Jakarta pada 2009 dan telah membuat sejumlah film dan dokumentasi pendek, termasuk satu film yang terpilih untuk ditayangkan di sejumlah festival film internasional.

Dengan dukungan panitia, Yayasan Herb Feith dan Lembaga Australia-Indonesia, beasiswa ini bertujuan untuk mendukung generasi baru pembuat film dokumenter Indonesia.

Pertanyaan Pers:
Vicki Miller, Atase Kebudayaan tel. (021) 2550 5260 hp. 0811 959 0304