Siaran Media
22 Mei 2014
Pameran seni Penduduk Asli Australia di Bandung
Pameran seni visual Penduduk Asli Australia dibuka sore ini di Galeri Soemardja di Institut Teknologi Bandung.
Message Stick: Indigenous Identity in Urban Australia berkisah tentang beberapa perspektif rumit identitas kontemporer Penduduk Asli Australia.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, berharap pameran tersebut akan membantu memperdalam pemahaman di Indonesia tentang Australia modern.
“Merupakan kehormatan besar untuk memperkenalkan kepada warga Indonesia karya-karya yang dibuat selama 25 tahun terakhir oleh beberapa seniman terdepan Penduduk Asli Australia,” tutur Dubes. “Karya-karya seni tersebut menjelajahi serangkaian isu di masyarakat Australia, termasuk stereotipe dan identitas budaya.”
“Hubungan pribadi dan budaya sesungguhnya adalah dasar hubungan Australia-Indonesia dan Message Stick menghadirkan medium yang kuat melalui mana warga Indonesia dapat memperdalam pemahaman mereka tentang Penduduk Asli Australia kontemporer,” ujarnya.
Message Stick menghadirkan sejumlah karya penting dari Artbank yang diciptakan oleh 11 seniman Penduduk Asli yang tinggal di perkotaan di seluruh Australia. Para seniman tersebut termasuk Reko Rennie, yang tahun ini akan mondok dengan dukungan Asialink di Cemeti Art House Yogyakarta.
“Merupakan kegembiraan besar untuk menghadirkan pameran kontemporer yang istimewa ke Bandung,” tutur Dubes. “Indonesia adalah negara terakhir pameran internasional Message Stick, yang dimulai di Turki pada September 2012 dan telah terselenggara di Afrika Selatan, India, Thailand dan Filipina.”
“Banyak orang mengenal dengan baik gerakan seni kontemporer Penduduk Asli Western Desert. Karya-karya seni pameran Message Stick ini agak berbeda: karya-karya tersebut bercerita tentang kisah-kisah pribadi di perkotaan Australia selama tiga dasawarsa terakhir.”
Pameran tersebut akan diselenggarakan di Galeri Soemardja hingga 4 Juni 2014, sebelum berkeliling ke Jakarta. Karya-karya tersebut dipamerkan di Maha Art Gallery di Denpasar awal bulan ini.
Pameran ini merupakan bagian dari Program Seni dan Budaya 2014 Kedutaan Besar Australia di Jakarta. Program tersebut mencakup konser, pameran seni visual, tari, kesusasteraan, adi busana dan pameran keliling ilmu pengetahuan dan inovator.
Program Seni dan Budaya 2014 didukung oleh Pemerintah Australia melalui Dewan Kebudayaan Internasional Australia, suatu prakarsa Departemen Luar Negeri dan Perdagangan.
Program Seni dan Budaya 2014 didukung dengan murah hati oleh Bank ANZ, Lembaga Australia-Indonesia, Universitas Teknologi Queensland, Universitas Curtin, Universitas Deakin, Ernst and Young, Universitas Flinders, Universitas Macquarie, Universitas New South Wales, Universitas Queensland dan Universitas Tasmania.
Karya-karya seni tersebut dapat anda lihat di:
http://gallery.dfat.gov.au/Indigenous/MessageStick/21102881_XRRSQb#!i=1678501445&k=RKL7Gh3.
Pertanyaan Media:
Vicki Miller, Sekretaris Pertama (Kebudayaan) telp. (021) 2550 5260, hp. 0811 959 0304