Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Seniman Aborigin Australia Mengunjungi Makassar

Siaran Media

8 Juli 2015

Seniman Aborigin Australia Mengunjungi Makassar

Seniman Aborigin Australia terkemuka Ronald Nawurapu Wunungmurra (Nawurapu) mengunjungi Makassar hari ini bertepatan dengan perayaan Pekan NAIDOC (National Aboriginal and Islanders’ Day Observance Committee atau Komite Hari Peringatan Aborigin dan Penduduk Kepulauan) 2015. Kunjungan ini juga untuk mengingat hubungan nenek moyang antara Makassar dan masyarakat Yol?u dari Australia Utara.

Seluruh rakyat Australia merayakan Pekan NAIDOC setiap Juli untuk merayakan sejarah, kebudayaan dan prestasi warga Aborigin dan penduduk Kepulauan Selat Torres. Tema tahun ini adalah “Kita Semua Berdiri di Tanah yang Suci: Belajar, Hormati dan Rayakan”. Ini menyoroti hubungan spiritual dan budaya warga Aborigin dan penduduk Kepulauan Selat Torres yang kuat dengan tanah dan laut.

Nawurapu mengunjungi Jakarta untuk menghadiri hibah batik Yirrkala ke Museum Tekstil kemarin, kemitraan antara Pusat Kesenian Yirrkala di Bumi Arnhem Timur Laut dan bisnis pembuatan-batik tradisional di Pekalongan, Jawa Tengah. Batik itu dibuat berdasarkan lukisan kulit pohon oleh Nawurapu yang menunjukkan hubungan antara masyarakat Makassar dan Yol?u. Rancang segitiga pada batik melambangkan ‘layar merah terkembang’ para pedagang Makassar.

Nawurapu akan berada di Makassar sampai 10 Juli. Hari ini beliau akan memimpin diskusi seniman “Seni dan Penduduk Asli” yang didukung oleh Rumah Budaya Rumata. Pada hari Kamis 9 Juli beliau akan mengunjungi Port Paotere, Fort Somba Oou dan Museum I La Galigo dalam rangka mencari hubungan nenek moyang antara suku Bugis Makassar dan masyarakat Yol?u dari Yirrkala, Bumi Arnhem Timur Laut dan Australia Utara.

Suku Bugis dari Makassar berdagang dengan masyarakat Yol?u dalam pencarian Trepang yang bernilai tinggi dan merupakan pengunjung teratur ke Australia Utara selama lebih dari 400 tahun.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, berujar ia berharap hibah batik dan lokakarya tersebut akan memperdalam hubungan antar-warga Australia dan Indonesia serta memupuk pemahaman yang lebih besar tentang penduduk dan kebudayaan Aborigin dan Kepulauan Selat Torres

Pertanyaan Media:
Alison Purnell, Atase Kebudayaan tel. (021) 2550 5260, HP 0811 144 0147.