Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Islam Indonesia Pasca Era Reformasi

Siaran Media

25 Agustus 2015

Islam Indonesia Pasca Era Reformasi

Sebagai negara dengan mayoritas Muslim terbesar, Indonesia memiliki tempat yang istimewa di peta dunia. Islam sebagai satu kepercayaan terkait dalam jalinan sosial, ekonomi dan politik Indonesia.

Australia-Indonesia Institute dan Australian National University (ANU) berkolaborasi dengan Kementerian Agama Republik Indonesia mendukung enam ilmuwan mengeksplorasi dinamika Islam dalam era pasca reformasi.

Dibawah naungan Partnership of Islamic Education Scholarships (Kemitraan Beasiswa Pendidikan Islam/PIES), hasil riset ini diterbitkan dalam sebuah buku berjudul Islam Indonesia Pasca Reformasi Dinamika Keagamaan pada Ranah Sosial, Politik, Budaya, Hukum dan Pendidikan.

"Ini adalah koleksi yang sangat penting yang merekam aspek-aspek sosial, ekonomi dan politik Islam setelah reformasi politik yang besar,” kata Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Dr Justin Lee, yang meluncurkan buku ini di Jakarta.

Dalam buku tersebut:

Abdul Wahid, mengenai praktek-praktek pluralisme di Indonesia timur;
Muhammad Khodafion, peran Muslimah dalam masyarakat Islam tradisional;
Rizal Darwis, hak-hak jender dalam pernikahan Islam;
M. Khusna Amal, mengenai pergumulan kelas menengah Nahdlatul Ulama di demokrasi lokal;
Dwi Setianingsih, mengenai Pesantren Darul Ulum di Jombang dalam era globalisasi; Imelda Wahyuni, mengenai pengajaran bahasa asing di Perguruan Tinggi Negeri Keagamaan Islam.

Publikasi ini bisa diperoleh dengan mengirimkan email ke [email protected]


Pertanyaan Media: Laura Kemp, First Secretary Public Affairs, 021 2550 5290 [email protected]