Siaran Media
14 Januari 2016
Empat nelayan Indonesia diselamatkan dari rakit pada 13 Januari, setelah delapan hari hanyut di perairan Laut Timor. Penyelamatan para nelayan tersebut dikoordinasikan oleh Otorita Keselamatan Maritim Australia (AMSA), dengan dukungan dari Angkatan Perbatasan Australia (ABF), Angkatan Pertahanan Australia dan kapal nelayan Australia.
Para nelayan telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan sehat. Para nelayan akan direpatriasi ke pelabuhan asal mereka, Kupang.
Rakit tersebut awalnya terlihat oleh pesawat Dash 8 ABF pada Selasa malam, 12 Januari. Kemudian AMSA melakukan pengaturan agar pesawat ABF berikutnya memberikan “perlindungan udara”, tetap berada di udara sementara permintaan bantuan diajukan ke kapal nelayan Australia yang berada di dekatnya, AFV Exodus, untuk memberikan tanggapan dan menuju titik tersebut. Exodus menyelamatkan empat nelayan Indonesia pada pagi-pagi buta 13 Januari. Dukungan selanjutnya lalu diberikan dengan kedatangan kapal Angkatan Laut Australia, HMAS Maitland.
Manajer Umum SAR AMSA, John Young, secara khusus mengucapkan terima kasih kepada nakhoda dan awak kapal AFV Exodus.
“Awak kapal AFV Exodus segera menghentikan operasi penangkapan ikan mereka untuk memberikan dukungan. Sumbangsih para pelaut pada upaya-upaya SAR seperti ini merupakan yang terbaik dalam tradisi maritim dan sangat penting dalam membantu AMSA untuk menyelamatkan jiwa di laut,” tutur Young.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, berujar, “Ini merupakan contoh yang sangat baik operasi Australia sehari-hari serta kerja sama Pemerintah Australia dan Indonesia. Kerja sama dalam matra maritim antara kedua negara kita semakin meningkat.”
“Kami berterimakasih kepada awak kapal nelayan Australia, Exodus, atas karya luhur mereka dalam membantu menyelamatkan jiwa para nelayan Indonesia di laut,” ujar Dubes Grigson.
Pertanyaan Media:
[email protected]