Siaran Media
24 Mei 2016
Australia bergabung dengan para anggota senior Pemerintah Indonesia, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum, dengan perwakilan dari Palembang dan Makassar, untuk menandatangani dokumen rancangan rekayasa proyek pengolahan air limbah di kedua kota tersebut.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, berujar program seperti ini sungguh-sungguh mengubah kehidupan, khususnya bagi perempuan dan anak-anak.
“Anak-anak paling rentan terhadap penyakit dari air limbah tak terolah dan perempuan bertanggungjawab atas perawatan anggota keluarga yang sakit serta mengambil air dari sumur dan sungai,” tutur Dubes Grigson.
“Kemitraan kita mendukung Pemerintah Indonesia yang berupaya mencapai akses 100% ke air bersih dan sanitasi dasar pada 2019 sebagai bagian dari rencana pembangunan jangka panjangnya,” ujar Grigson.
Perusahaan-perusahaan swasta seperti PT. Denka Indonesia, MHW Consulting Pty Ltd, EnviroSolutions & Consulting, Cardno Emerging Markets Pty Ltd, Snowy Mountains Engineering Corporation (SMEC) dan Mott MacDonald Indonesia akan berbagi kepakaran mereka.
Australia telah memberikan bantuan teknis untuk pengembangan Rencana Induk Manajemen Air Limbah kepada delapan kota. Ketentuan tentang rancangan rekayasa rinci yang bermutu baik juga membuka akses ke pendanaan dari pihak luar.
“Di Palembang, Pemerintah Australia akan memberikan pendanaan sementara konstruksi di Makassar akan didukung oleh Bank Pembangunan Asia,” ujar Grigson.
“Australia mendukung cita-cita Indonesia untuk mempunyai lebih banyak lagi infrastruktur, untuk menarik lebih banyak investasi, dan dengan demikian, menciptakan iklim yang mempermudah melakukan bisnis.”
“Karya bersama kita menciptakan masyarakat yang lebih sehat. Namun, ini juga tentang kemitraan, pertumbuhan dan lapangan kerja,” ujarnya.
Pertanyaan media:
[email protected]