Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Dialog 2+2 Menteri Luar Negeri dan Pertahanan Indonesia-Australia Keempat

Pernyataan Bersama

Bali, 27 Oktober 2016

  1. Para Menteri Indonesia dan Australia bertemu di Bali untuk menghadiri Dialog 2+2 Keempat pada 27 Oktober 2016 dan mengeluarkan Komunike Bersama.
  2. Penyelenggaraan Dialog 2+2 memperlihatkan kemitraan strategis komprehensif kuat yang dibangun di atas persahabatan, keterbukaan dan cita-cita bersama untuk memperkuat konsultasi tentang kepentingan-kepentingan strategis bersama.
  3. Para Menteri menggarisbawahi Kunjungan Kenegaraan Presiden RI, Joko Widodo, yang akan datang ke Australia pada November 2016, sebagai sinyal komitmen kuat dari kedua pemimpin untuk memperkukuh kemitraan strategis komprehensif kita dengan sasaran untuk memastikan terwujudnya pembangunan ekonomi, kemakmuran, perdamaian dan keamanan di kawasan.
  4. Para Menteri menyambut baik keberhasilan penyelenggaraan Dialog Indonesia-Australia Ketiga di Yogyakarta pada Agustus 2016.

Kerja Sama Maritim

  1. Para Menteri mencatat bahwa Australia dan Indonesia adalah mitra maritim alamiah dan membicarakan langkah-langkah praktis untuk memperdalam dan memperluas kiprah maritim bilateral. Para Menteri menyambut baik kerja sama bilateral keamanan maritim yang tengah berlangsung, termasuk pelaksanaan patroli maritim terkoordinasi bilateral pada 2016.
  2. Para Menteri memperteguh kembali komitmen mereka untuk menggalang kerja sama dalam isu-isu maritim melalui prakarsa kawasan seperti forum-forum yang dipandu-ASEAN, dan Asosiasi Negara-negara Pesisir Samudera Hindia (IORA).
  3. Mereka mengakui kemajuan dan dukungan untuk penerapan Pernyataan Pertemuan Puncak Asia Timur (East Asia Summit - EAS) tentang Peningkatan Kerja Sama Maritim Kawasan. Mempertimbangkan hal ini, mereka menyambut baik penyelenggaraan oleh Indonesia dan Australia Seminar Kerja Sama Keamanan Maritim EAS 2016 di Sydney.
  4. Mereka juga bertukar pendapat tentang perkembangan-perkembangan mutakhir, tantangan-tantangan keamanan dan kiat-kiat untuk memupuk kestabilan di Laut Tiongkok Selatan dan Laut Sulu..

Isu-Isu Kawasan dan Global

  1. Mereka menyambut baik Pertemuan Puncak ASEAN-Australia Dua Tahunan yang perdana di Vientiane, Laos pada September 2016 dan mereka menantikan dengan gembira Pertemuan Puncak ASEAN-Australia Khusus yang akan diselenggarakan pada 2018.
  2. Para Menteri sepakat kerja sama penanggulangan terorisme dan penanganan ekstrimisme kekerasan telah menjadi salah satu pilar terkuat kerja sama keamanan bilateral. Mereka berkomitmen untuk menanggapi peningkatan tantangan-tantangan keamanan kawasan dan global melalui Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation (JCLEC), dan mekanisme bilateral lainnya yang terkait dengan deradikalisasi para ekstrimis dan pertukaran intelijen.
  3. Para Menteri menantikan dengan gembira kolaborasi antara Indonesia dan Australia sebagai ketua bersama Kelompok Kerja Pakar (EWG) tentang Operasi Penjaga Perdamaian Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN-Plus (2017-2020). Mereka menyoroti peran sangat penting operasi penjaga perdamaian untuk mempertahankan perdamaian dan keamanan dunia. Dalam hal ini, mereka mendukung visi Indonesia untuk menyediakan 4.000 penjaga perdamaian pada 2019, maupun meningkatkan jumlah penjaga perdamaian perempuan di misi-misi penjaga perdamaian.
  4. Mereka membicarakan pendekatan-pendekatan bersama untuk meningkatkan kerja sama melawan penyelundupan dan perdagangan manusia. Mereka memuji pembentukan Mekanise Konsultasi Bali Process sebagaimana tercermin di Deklarasi Bali tentang Penyelundupan, Perdagangan Manusia dan Kejahatan Lintas-Batas Terkait, serta menantikan dengan gembira penerapannya.

Agenda Pasifik

  1. Mereka mengakui kepentingan bersama dalam menjajagi kerja sama pembangunan yang saling mengisi dengan negara-negara Pasifik dalam bidang-bidang praktis seperti tata kelola pemerintahan yang baik, perubahan iklim dan usaha kecil dan menengah.
  2. Mereka bertekad untuk mendukung kepemimpinan Papua Nugini (PNG) di APEC 2018 melalui kerja sama teknis yang akan diselenggarakan pada 2017.

Hubungan Luar Negeri dan Pertahanan – Arah Masa Depan

  1. Para Menteri menyambut baik peningkatan kerja sama industri pertahanan dan modernisasi militer seperti melalui kesepatan antara sejumlah anggota industri pertahanan Indonesia dan Australia yang terdepan untuk mengembangkan kendaraan lapis baja, berbasis rancangan Bushmaster Australia dan disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan operasional TNI.
  2. Para Menteri bertekad untuk meningkatkan kerja sama keamanan di bidang keamanan siber, melalui penguatan kerja sama dalam pengembangan kapasitas.
  3. Mereka juga menyambut baik penyelenggaraan Dialog Kebijakan Siber Indonesia Australia Perdana di Australia pada kesempatan pertama dan Dialog Indonesia-Australia keempat di Australia pada awal 2018.