Siaran Media
3 Maret 2017
Lima pemimpin Muslim Indonesia akan mengunjungi Melbourne, Sydney dan Canberra sebagai bagian dari Program Pertukaran Muslim Australia-Indonesia yang bergengsi. Selama 15 tahun terakhir hampir 200 peserta telah menikmati program pertukaran unik ini.
Kelompok ini akan menjelajahi keragaman budaya dan agama di Australia serta mengalami bagaimana Islam dipraktikkan di Australia. Mereka juga akan belajar tentang kontribusi masyarakat Islam terhadap budaya Australia selama dua abad terakhir melalui kunjungan ke Museum Islam Australia, Masjid Gallipoli bersejarah di Sydney dan Masjid Newport di Melbourne.
Kehadiran Islam di Australia sudah ada sejak tahun 1650 dan hampir setengah dari populasi Muslim saat ini lahir di Australia. Bersama dengan Muslim pendatang baru, mereka berasal dari berbagai latar belakang termasuk Timur Tengah, Asia Selatan, Eropa Timur dan Asia Tenggara. Mereka telah membawa kekayaan pemahaman, keterampilan dan juga bakat yang berbeda-beda.
Terdapat sekitar 175 masjid dan hampir setengah juta Muslim di Australia. Islam adalah salah satu agama yang paling cepat berkembang di Australia, yang diperkirakan tumbuh sekitar 40 persen setiap tahun.
Australia merupakan campuran beragam budaya dan agama dimana masyarakat dapat mengekspresikan keyakinan mereka dan mempraktekkan agama mereka secara bebas. Para pemimpin Muslim Australia akan mengunjungi Indonesia pada bulan Mei.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson mengatakan Program Pertukaran Muslim terus menciptakan ikatan abadi antara pemimpin muda Muslim di kedua negara dan memberi mereka pengalaman yang mengubah hidup.
Program ini didirikan pada tahun 2002 oleh Australia-Indonesia Institute dan merupakan kemitraan dengan Universitas Paramadina.
Pertanyaan Media: 021 2550 5290