Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Lagu, Latte, dan “Lamington” Rayakan Kreativitas Alumni Australia

Siaran Media

7 Oktober 2017

Alumnus Australia berbakat kembali di panggung konser mini dan acara bincang-bincang di Kedutaan Besar Australia hari ini yang menampilkan musisi Galih Galinggis dan Neonomora.

Teater Purnululu di Kedutaan Besar diubah menjadi ruangan santai bergaya cafe-café di Melbourne untuk merayakan suguhan musik akustik, dengan kopi yang dipersembahkan oleh spesialis kopi Australia Toby’s Estate serta camilan teman minum teh sore hari khas Australia termasuk lamington dan biskuit Anzac.

Band Prime Nova dari Universitas Podomoro menjadi pembuka acara dengan lagu-lagu hit tanah air dan internasional, dilanjutkan oleh penampilan menawan band akustik Jakarta DIAA dan Galih Galinggis.

Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson mengatakan sejumlah bakat di sektor seni dan budaya Indonesia pernah belajar di Australia.  

 “Australia memiliki universitas kelas dunia, sektor kreatif yang berkembang dan gaya hidup yang tak terkalahkan, yang terus menerus menginspirasi muda-mudi Indonesia yang belajar di Australia bahkan jauh setelah mereka kembali,” kata Duta Besar Grigson.

Dubes Grigson mengatakan Australia bangga dengan alumninya dan senang dapat menjadi tuan rumah untuk acara-acara seperti hari ini, yang merayakan bakat yang sedang berkembang dan memperkuat jejaring para profesional muda Indonesia.

Ratih Suryahutamy (Neonomora) adalah penyanyi, penulis lagu, seniman dan penulis. Debut EP berjudul Neonomora, dirilis November 2013, menjadi Album Terbaik Indonesia 2013 menurut Rolling Stone Indonesia, sebuah penghargaan juga diraih untuk album Seeds keluaran 2014. Neonomora telah lama berkiprah dari mulai menyanyikan “Big Jet Plane” karya musisi Australia Angus dan Julia Stone dengan saudaranya Bam Mastro (Elephant Kind) ketika mereka belajar di Perth, setelah merampungkan tur “Waters Voyage” di Los Angeles, London dan Brighton di bulan Mei 2017.

Galih Galinggis jelas mewarisi bakat artistik orangtuanya, pasangan Mira Lesmana dan Mathias Muchus, namun memilih untuk mengekspresikan dirinya melalui musik dan bukan film. Merampungkan studi musik pop dan pementasan di John Martin Cass Academy di Sydney, Galih dikenal sebagai musisi beraliran rock dengan bandnya, Resistensi.


Pertanyaan Media
[email protected]
021 2550 5293