Menteri Luar Negeri Australia
The Hon Julie Bishop MP
Siaran Media
18 Januari 2018
Bantuan untuk Memerangi Wabah Difteri di Kamp Rohingya
Pemerintah Australia memberikan dukungan lebih lanjut untuk memerangi wabah difteri yang sangat menular dan mematikan kepada pengungsi Rohingya di Bangladesh, yang melarikan diri dari kekerasan di Myanmar.
Terdapat lebih dari 2.500 kasus dugaan difteri, termasuk diantaranya 1.900 anak-anak, di kamp penampungan pengungsi Rohingya. Sedikitnya 30 orang telah meninggal karena penyakit ini, yang mengakibatkan pembengkakan tenggorokan ekstrem sehingga menyulitkan bernafas dan menelan.
Australia menyediakan A$1,5 juta melalui Organisasi Internasional untuk Migrasi guna memasok obat-obatan penting, membantu proses karantina bagi pengungsi yang sakit, melatih staf medis setempat, dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi tingkat infeksi.
Hal ini merupakan tindak lanjut dari pengerahan Tim Medis Australia ke Bangladesh pada bulan Desember yang bertugas melihat situasi, sebagai tanggapan atas permintaan bantuan internasional yang mendesak oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
Dukungan ini menjadikan bantuan Australia untuk pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar sebesar A$31,5 juta sejak September 2017. Diperkirakan sebanyak 655.000 orang, kebanyakan merupakan perempuan dan anak-anak, telah melintasi perbatasan ke Bangladesh sejak Agustus 2017, dan menggantungkan kelangsungan hidup mereka pada bantuan kemanusiaan.
Bantuan Australia mendukung penyediaan makanan dan gizi penting, air bersih, sanitasi, tempat tinggal, perawatan kesehatan, konseling trauma dan pelayanan-pelayanan untuk perempuan dan anak perempuan yang rentan.
Pertanyaan media:
[email protected]