Siaran Media
8 Februari 2018
Pemuda Indonesia dan Australia pulang ke negara masing-masing dengan persahabatan, kemampuan bahasa dan wawasan budaya baru setelah mengikuti Program Pertukaran Pemuda Australia Indonesia (AIYEP) tahun ini.
Delapan belas pemuda Indonesia berusia 21 sampai 25 tahun mengikuti program penempatan kerja dan mondok selama dua bulan di Sydney dan wilayah Hunter, New South Wales.
Mereka kemudian bergabung dengan 18 delegasi AIYEP Australia dan tinggal di Bengkulu dan desa Babakan Baru di Kabupaten Rejang Lebong, di mana mereka menjalankan proyek pengembangan masyarakat.
Kuasa Usaha Australia Allaster Cox mengatakan bahwa program AIYEP memberi kesempatan berharga bagi pemuda dari Indonesia dan Australia untuk belajar tentang budaya dan cara hidup masing-masing.
"Hubungan Australia-Indonesia diperkuat oleh persahabatan dan wawasan nyata yang berasal dari pertukaran antarwarga dan budaya seperti AIYEP," kata Cox.
Ini adalah kedua kalinya AIYEP diadakan di Provinsi Bengkulu. Pertama kali di tahun 1997.
Sekarang di tahun ke-36, AIYEP adalah program tahunan yang mempromosikan hubungan antarwarga muda-mudi Australia dan Indonesia yang dikelola oleh Australia-Indonesia Institute dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.