Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Menteri Luar Negeri Australia: Pemerintah Baru Memahami Masa Depan Australia Terikat dengan Kawasan

Artikel ini dimuat di Jakarta Post pada 7 Juni

Siaran Media

15 Juni 2022

Pada 22 Mei 2022, Australia memilih sebuah pemerintahan baru.

Ini adalah pemerintahan baru yang mencerminkan wajah Australia yang mutakhir – negara dengan berbagai etnis dan agama. Sebuah negara di mana hampir setengah dari warganya lahir di luar negeri atau memiliki orang tua yang lahir di luar negeri, namun dengan satu tujuan untuk membentuk masa depan yang lebih baik bagi diri kami dan kawasan ini.

Pada 7 Juni lalu, Perdana Menteri Albanese dan saya mengadakan kunjungan resmi pertama kami ke Indonesia – bersama dengan Menteri Perdagangan, Don Farrell, dan Menteri Perindustrian, Ed Husic, Menteri Kabinet Muslim pertama dalam sejarah Australia.

Kami di sini karena kami memahami bahwa masa depan Australia terikat dengan masa depan kawasan yang kita miliki bersama.

Ini adalah kawasan yang saya kenal. Ini adalah kawasan tempat saya berasal.

Saya dibesarkan di Kota Kinabalu, sebelum pindah ke Australia.

Saya adalah satu dari begitu banyak warga Australia yang memiliki hubungan mendalam dengan kawasan ini. Lebih dari ikatan geografis yang menyatukan kita bersama.

Kita memiliki hubungan yang murni – keluarga, bisnis, pendidikan, dan pariwisata.

Tetapi apakah kita memiliki warisan di kawasan ini atau tidak, penduduk Australia memahami bahwa kita semua bergantung pada wilayah kita untuk tetap damai, stabil, dan sejahtera.

Inilah sebabnya kita mencari wilayah di mana kedaulatan dan hak suatu negara untuk membuat keputusannya sendiri dihormati. Dengan sentralitas ASEAN sebagai intinya.

Pada kenyataannya, ini merupakan satu di antara sekian banyak kesamaan kepentingan yang dimiliki oleh Australia dan Indonesia.

Kita juga sama-sama memiliki tantangan yang sulit untuk kembali membangun secara lebih kuat dari pandemi dan mengatasi dampak merusak dari perubahan iklim.

Itulah sebabnya kami meningkatkan bantuan pembangunan Australia ke kawasan ini sebesar A$470 juta selama empat tahun ke depan.

Dukungan ini tidak hanya akan membantu sektor kesehatan kawasan, tetapi juga dalam membangun pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang memungkinkan partisipasi aktif perempuan.

Namun masih sangat banyak yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan potensi ekonomi kita – dimulai dengan memenuhi janji Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia.

Kami ingin mengidentifikasi lebih banyak cara untuk memanfaatkan peluang kerja sama yang lebih dalam – mulai dari energi terbarukan, perdagangan dan investasi, hingga pendidikan dan budaya.

Kami akan menjalankan Strategi Ekonomi Asia Tenggara yang memetakan peluang perdagangan dan investasi saat ini dan masa depan untuk Australia dan untuk ekonomi kawasan.

Pemerintah Australia yang baru siap dan ingin bekerja sama dengan Indonesia untuk mewujudkan peluang ini bersama-sama. Kami memahami pentingnya memperkuat kemitraan kami di Asia Tenggara dan dengan ASEAN sebagai entitas.

Kami ingin mendengar apa yang dikatakan oleh Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara.

Dan ini merupakan kunjungan pertama dari sekian banyak kunjungan lainnya ke Indonesia.

Kami juga berharap dapat menyambut rekan-rekan Indonesia kami di Australia di masa mendatang, saat kami memetakan arah pemulihan bersama dan bekerja sama untuk mewujudkan kepentingan bersama.

Australia memahami bahwa ketika tetangga kami berhasil, maka kawasan kita juga berhasil.


Pertanyaan media: [email protected]