Siaran Media
13 November 2025
Sektor bisnis Australia menunjukkan keyakinan yang kuat terhadap peluang pasar Indonesia, dengan 77% ekspektasi peningkatan pendapatan dari operasional bisnis mereka di ASEAN dan 36% mengidentifikasi Indonesia sebagai pasar prioritas untuk ekspansi, menurut Survei Bisnis Australia di Asia Tenggara 2025 yang diluncurkan di Indonesia, di Kedutaan Besar Australia Jakarta.
Edisi kesembilan survei tahunan ini, yang dilakukan oleh AustCham ASEAN bekerja sama dengan Universitas RMIT, mendapatkan wawasan dari lebih dari 350 bisnis Australia yang beroperasi di seluruh Asia Tenggara. Temuan survei ini menyoroti optimisme yang berkelanjutan dalam hubungan ekonomi bilateral seiring kedua negara memperingati ulang tahun kelima Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA).
Acara yang diselenggarakan bersama oleh Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia, Gita Kamath, dan Duta Besar Australia untuk ASEAN, Tiffany McDonald, berlangsung saat program Invested: Strategi Ekonomi Asia Tenggara Australia hingga 2040, memasuki tahun ketiga implementasinya, setelah mengidentifikasi lebih dari 21 miliar dolar peluang investasi di seluruh kawasan melalui Deal Team.
“Survei AustCham ASEAN berikan gambaran sangat berharga berbasis data tentang kepercayaan sektor bisnis Australia di Asia Tenggara, dengan keunggulan Indonesia sebagai pasar yang sedang berkembang dan cemerlang. Survei ini memperkuat upaya kami di bawah Strategi Ekonomi Australia di Asia Tenggara hingga 2040, untuk mendorong integrasi ekonomi regional dan membuka peluang bisnis di seluruh kawasan,” ujar Duta Besar Australia untuk ASEAN, Tiffany McDonald.
Optimisme ini didukung oleh dasar Indonesia yang kuat, sebagaimana dirinci dalam laporan Katalis terbaru, Unlocking Indonesia-Australia Investment and Australia-Indonesia Business Study. Riset ini secara khusus mengidentifikasi ukuran pasar Indonesia yang luas, potensi pertumbuhan ekonomi signifikan, dan sumber daya alam yang melimpah sebagai daya tarik utama bagi investor Australia.
“Optimismenya sangat terlihat, tapi nilai sesungguhnya terletak pada pemahaman bagaimana memanfaatkannya,” ujar Australian Business Champion to Indonesia, Jennifer Westacott AC. “Survei AustCham ASEAN menegaskan tentang ‘mengapa’ dalam hal potensi pasar dan ekspektasi pendapatan yang sangat besar, sementara riset Katalis menjelaskan hal krusial tentang ‘bagaimana’ mengidentifikasi kemitraan lokal sebagai faktor krusial, dan mengidentifikasi infrastruktur serta ekonomi hijau sebagai sektor-sektor kunci. Ini adalah pengetahuan yang dapat ditindaklanjuti dan akan mendorong lebih banyak modal dari Australia yang masuk ke Indonesia.”
Pada 2024, ASEAN tetap menjadi mitra dagang dua arah terbesar kedua Australia dengan nilai perdagangan dua arah sebesar AUD 195 miliar. Indonesia merupakan mitra dagang terbesar kesembilan Australia dengan nilai perdagangan dua arah sebesar AUD 35,38 miliar.
Pertanyaan Media: [email protected]
Foto: https://flic.kr/s/aHBqjCAF7p
