Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Kemitraan Statistik Indonesia-Australia yang Baru Memperkuat Pembuatan Kebijakan yang Berbasis Bukti

Siaran Media

2 Desember 2025

Australia’s Chief Statistician, Australian Bureau of Statistics (ABS), Dr. David Gruen dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) baru di Bali kemarin.

Penandatanganan MoU yang disaksikan oleh Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia, Gita Kamath, menandai 30 tahun kolaborasi antara ABS dan BPS. Kedutaan Besar Australia mendukung kemitraan BPS–ABS melalui Kemitraan Australia-Indonesia untuk Pembangunan Ekonomi (Prospera).

Dr. Gruen menekankan nilai dan kekuatan kemitraan BPS–ABS yang telah berlangsung selama beberapa dekade. “Acara ini memberikan kesempatan yang luar biasa untuk merayakan kemitraan yang erat dan langgeng antara BPS dan ABS, yang telah berkembang selama 30 tahun terakhir sejak MoU pertama ditandatangani pada tahun 1995,” ujarnya. “Kemitraan yang telah berlangsung lama dan dalam merupakan bukti kekuatan dan manfaat bersama yang diberikannya bagi masing-masing organisasi.”

Kepala BPS, Ibu Widyasanti mengatakan, “Minggu ini, kita sepakat untuk membawa kerja sama ini ke tingkat yang lebih tinggi. Tidak hanya memperkuat kemitraan, tetapi juga membangun persahabatan. Dengan hubungan yang lebih baik, kita membangun kepercayaan dan saling menghormati, sehingga kedua pihak dapat tumbuh bersama dan saling mendukung untuk mencapai visi menjadi lembaga statistik nasional (NSO) berkelas dunia di masa depan.”

“Kolaborasi ini mendukung kebijakan yang lebih berbasis data dan memastikan Australia dan Indonesia akan bekerja sama lebih erat dalam isu-isu statistik lintas batas yang menjadi kepentingan bersama,” ujar Kuasa Usaha Kamath.

Setelah penandatanganan Nota Kesepahaman, Dr. Gruen dan Ibu Widyasanti membuka pelatihan kepemimpinan bagi lebih dari 60 pemimpin dari kantor pusat dan kantor daerah BPS. Mereka mendesak para pemimpin untuk membentuk sistem statistik nasional yang efektif dan modern di Indonesia agar dapat terus mendukung kebijakan berbasis bukti untuk pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, dan inklusif serta penanggulangan kemiskinan.


Pertanyaan Media: [email protected]

Foto: https://flic.kr/s/aHBqjCCyDQ