Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Satu Minggu Bantuan Untuk Padang

Siaran Media
Departemen Pertahanan Australia

9 Oktober 2009

Satu Minggu Bantuan Untuk Padang

Satu minggu setelah gempa bumi Padang, upaya bantuan Angkatan Pertahanan Australia (ADF) terus memberikan perawatan medis, air minum yang segar dan berton-ton bantuan kemanusiaan ke Sumatera Barat.

Tim ADF, yang meninggalkan pangkalan Angkatan Udara Australia (RAAF) di Darwin, Richmond dan Amberley segera setelah gempa bumi, telah dengan cepat mulai bekerja di Padang dan daerah sekitarnya yang rusak akibat bencana tersebut, mengkaji kebutuhan medis dan teknis.

Hercules C-130 RAAF yang melakukan penerbangan bolak-balik Padang-Jakarta, hingga kini telah mengangkut 250 ton peralatan dan bantuan darurat dari Amerika Serikat, Inggris, Malaysia, Jepang, Thailand, Singapura dan Indonesia.

Bekerjasama dengan AusAID dan Depertemen Luar Negeri dan Perdagangan, ADF telah mengelola tanggapan secara bertahap dan terukur terhadap kebutuhan korban gempa bumi.

Komandan Gugus Tugas Gabungan (CJTF) 629, Letkol Neil Sweeney, berujar perubahan besar sedang dilakukan oleh tim pendahulu.

“Kemampuan anggota kami untuk tiba di tempat dengan cepat dan memberikan informasi yang tepat tentang apa yang diperlukan masyarakat adalah berkat profesionalisme mereka,” tutur Letkol Sweeney.

“Berkat karya awal mereka, kita telah mampu menempatkan sumber daya yang paling tepat di daerah yang paling membutuhkan.”

Penilaian awal mengindikasikan bahwa air minum menjadi prioritas nomor satu untuk penduduk Padang karena sarana pengolahan air setempat, yang memasok enam puluh persen air di Padang, rusak akibat gempa bumi tersebut.

Resimen Zeni Tempur Satu Darwin, dengan mesin pemurnian air ADF, kini memproduksi sekitar 10.000 liter air minum per jam sehari setelah mereka tiba.

Usai mencicipi air tersebut ketika berkunjung ke lokasi, Wakil Walikota Mehyeldi
Ansarullah berteremakasih kepada Australia atas bantuannya kepada penduduk Padang.

“Airnya terasa enak. Terima kasih kepada seluruh rakyat Australia, betapa baiknya anda membantu kami,” tutur Ansarhullah.

“Terima kasih atas pemecahan masalah air kami, saya belum pernah melihat air dari laut diubah menjadi air yang dapat diminum.”

Di sebelah utara Padang, Batalion Pendukung Kesehatan 1 (1HSB) dari Sydney telah mendirikan Tim Pelayanan Kesehatan Primer (PHCT) di desa Sie Geringging.

Dengan staf yang hanya terdiri dari 22 dokter, perawat dan tenaga medis, PHCT telah memberikan perawatan medis dasar yang mirip dengan klinik dokter Australia, untuk membantu orang di daerah sekitar di mana pelayanan kesehatan primer terbatas.

Perwira komandan 1HSB Letkol Lachlan Sinclair berujar mereka mengelola masalah-masalah kesehatan umum yang dihadapi oleh penduduk setempat.

“Sementara banyaknya rumah yang hancur, kami melakukan perawatan penyakit dan gangguan yang berkaitan dengan tinggal di luar kelompok masyarakatnya,” tutur Letkol Sinclair.

Dengan pihak berwenang setempat berpindah fokus dari penyelamatan ke pemulihan, ADF terus memberikan layanan air dan kesehatan esensial serta melakukan pemeriksaan teknis struktur bangunan.

Insinyur Angkatan Darat dan Angkatan Udara dari Darwin kini sedang melakukan pemeriksaan gedung-gedung pemerintah untuk mengkaji tingkat kerusakan struktural maupun menentukan apa yang dapat dilakukan.

Begitu data terkumpul, para insinyur akan fokus pada karya pemulihan tentang pembersihan saluran irigasi, memperbaiki jembatan yang rusak, membersihkan puing dan reruntuhan dari dua gedung sekolah.

Tim tersebut akan membangun pusat medis setengah-permanen untuk digunakan oleh staf medis lokal di Sie Geringging.

HMAS Kanimbla direncanakan akan berangkat dari Darwin pada akhir pekan, dengan membawa fasilitas medis yang penting, dua helikopter Sea Kings, sejumlah insinyur Angkatan Darat tambahan dan berbagai perahu pendarat untuk membantu membawa peralatan ke darat.

Pertanyaand Pers:
Toby Lendon (Public Affairs, Kedubes Australia) 0811 187 3175