Siaran Media
Departemen Pertahanan Australia
14 Oktober 2009
Operasi Angkut Udara Bantuan Padang
Personel Angkatan Udara Australia (RAAF) melakukan operasi angkut udara besar-besaran untuk memastikan pekerja bantuan dan pasokan esensial mencapai kawasan yang terkena gempa bumi di Sumatera Barat.
Sekitar 111 petugas RAAF terlibat dalam operasi ini. Ini termasuk tim pengangkut udara, pilot dan loadmaster, di samping dua pesawat C-130 berbasis di Jakarta dan satu di Darwin. Pesawat C-130 tersebut telah melakukan lebih dari 50 penerbangan antara Jakarta dan Padang, membawa lebih dari 230 ton kargo.
Di samping itu, tim angkut udara RAAF telah membantu menurunkan barang hampir semua pesawat militer dan sipil carter asing yang telah menerbangkan bantuan darurat ke area yang terkena gempa bumi. Awalnya tim angkut udara hanya mempunyai satu forklift berat di Padang.
Letnan Penerbang Paul Kretschmann, perwira yang bertanggungjawab atas salah satu tim angkut udara, berujar kerja keras tersebut telah mencapai banyak hasil.
“Pada minggu pertama, kami membongkar sekitar 250 ton kargo dari lebih 100 pesawat ADF, militer asing dan pesawat carter,” tutur Letnan Penerbang Kretschmann.
“Tim tersebut telah mendukung operasi RAAF plus pesawat dari Indonesia, Amerika Serikat, Inggris, Malaysia, Jepang, Thailand, dan Singapura.”
Sersan Mathew Warnock, loadmaster dari salah satu Hercules C-130 RAAF yang terlibat dalam operasi angkut udara, berujar semua kargo, dari kendaraan dan peralatan hingga kebutuhan mendasar seperti makanan, air dan selimut telah didatangkan oleh awak pesawat dan dibongkar oleh tim tersebut.
“Kita telah melakukan dua penerbangan dalam satu hari ke lapangan udara dengan kapasitas maksimum, sehingga pesawat tersebut hampir selalu mencapai berat maksimum dan penuh sesak dengan palet,” tutur Sersan Mathew Warnock.
“Kami telah mengangkut sekitar 11.300 kilogram setiap penerbangan ke Padang.”
Komandan Gugus Tugas Gabungan Australia, Kolonel (COL) Mark Brewer, berujar tim tersebut telah melakukan peran yang sangat penting di bandar udara.
“Misi kita tidak dapat berlangsung tanpa kerja yang tak kenal lelah dari tim kecil angkut udara RAAF di Padang dan Jakarta, maupun pilot dan loadmaster, yang telah bekerja siang malam melakukan penerbangan dan membongkar tidak hanya perlengkapan kami, namun juga sejumlah besar bantuan yang sangat penting bagi lembaga bantuan lainnya yang telah tiba di Padang,” ujar Kol. Mark Brewer.
Pertanyaan Pers:
Toby Lendon (Public Affairs, Kedubes Australia) 0811 187 3175