Arsip Siaran Media
Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Stephen Smith MP
15 Juli 2010
Kunjungan ke Indonesia
Saya berkunjung ke Indonesia pada Rabu 14 Juli dan Kamis 15 Juli 2010.
Saya bertemu dengan Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa dan berdiskusi dengannya tentang penguatan kemitraan strategis kita dalam berbagai kepentingan strategis dan kebijakan luar negeri, termasuk bantuan pembangunan, penegakan hukum, pengelolaan bencana, anti-terorisme, perubahan iklim dan penyelundupan manusia.
Konsisten dengan kemitraan ini, kami membicarakan dimulainya Pertemuan Pemimpin Tahunan dan pertemuan ‘2+2’ Menteri Luar Negeri dan Pertahanan dari kedua belah pihak.
Kami mengadakan diskusi yang positif tentang upaya bilateral dan regional untuk membendung penyelundupan manusia dan perdagangan manusia, termasuk melalui upaya kami menjadi ketua bersama pada Pertemuan Tingkat Menteri Proses Bali.
Saya dengan gembira menjelaskan kepada Menteri Luar Negeri Natalegawa tentang usulan Perdana Menteri Julia Gillard untuk mendirikan kerangka perlindungan kawasan, termasuk pusat pemrosesan kawasan. Kami sepakat untuk membicarakan usulan tersebut lebih jauh, termasuk dalam konteks Proses Bali.
Dalam pertemuan saya dengan Menteri Perdagangan RI, Dr Pangestu, kami sepakat tentang pentingnya peningkatan hubungan perdagangan dan ekonomi antara Australia dan Indonesia. Kami membicarakan Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN – Australia – Selandia Baru dan Putaran Doha.
Saya menegaskan kembali pandangan Australia bahwa Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia-Australia merupakan cara yang terbaik untuk mengembangkan hubungan ekonomi, perdagangan dan investasi kita. Kami menantikan dimulainya perundingan ini.
Saya juga bertemu dengan para anggota senior KADIN untuk membicarakan cara meningkatkan perdagangan bilateral dan hubungan ekonomi.
Bersama dengan Dr Natalegawa, saya membuka Madrasah Tsanawiyah Balaraja di Tangerang, Banten. Sekolah ini merupakan sekolah ke- 2000 yang dibangun di Indonesia dengan bantuan Australia.
Australia akan melanjutkan kemitraan dengan Indonesia dalam pendidikan dasar dan kami berharap untuk membangun sekolah lebih banyak lagi.
Dengan Dr Natalegawa dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Dr Syamsul Maarif, saya juga membuka Australia Indonesia Facility for Disaster Reduction. Fasilitas tersebut merupakan kemitraan yang praktis dengan Indonesia dalam membantu mengatasi tantangan bencana alam dengan memperkuat kemampuan Indonesia untuk mempersiapkan dan menanggapi bencana alam.
Selama kunjugan saya, kami melakukan pengalihan hutang ke kesehatan (Debt to Health), kali pertama yang dilakukan Australia dengan Indonesia dan Global Fund. Di bawah pengalihan ini, Australia sepakat untuk menghapus hutang Indonesia senilai A$75 juta, sebagai gantinya Indonesia menginvestasikan A$37,5 juta di Global Fund untuk memerangi tuberkulosis.
Sabtu 17 Juli adalah peringatan pertama serangan bom hotel Ritz-Carlton dan Marriott. Saya mengambil kesempatan untuk mengenang tiga warga Australia yang tewas dalam serangan tersebut di lokasi prasasti yang terletak di kompleks Kedutaan Besar Australia untuk mengenang mereka.
Rasa simpati kami sampaikan kepada kerabat dan sahabat tujuh korban tak berdosa pada waktu ini tahun lalu dalam serangan teroris. Kami mengenang pejabat Austrade Craig Senger, dan dua warga Australia lainnya, eksekutif pertambangan Garth McEvoy dan pebisnis Perth Nathan Verity.
Pertanyaan Pers:
Jenny Dee (Atase Pers) tel. (021) 2550 5290 hp. 0811 187 3175