Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Korps Sipil Baru untuk Membantu Dalam Zona Bencana dan Konflik

Arsip Siaran Media
Perdana Menteri Australia

25 Oktober 2009

 

Korps Sipil Baru untuk Membantu Dalam Zona Bencana dan Konflik

Pemerintah Australia akan menyediakan dana sebesar A$52 juta untuk memungkinkan pengiriman dengan cepat warga sipil ke zona bencana atau konflik di luar negeri.

Ini akan memungkinkan Pemerintah untuk mengirim warga sipil dengan pengetahuan dan kemampuan ahli ke kawasan yang dilanda bencana atau zona konflik dengan urgensi yang dituntut dalam situasi buruk ini.

Prakarsa baru ini diharapkan akan mempunyai kemampuan sela pada pertengahan-2010, dan diharapkan untuk beroperasi penuh pada awal 2011.

Para spesialis sipil ini akan ditugaskan dalam berbagai macam peran. Misalnya, mereka dapat digunakan untuk membantu:

  • memulihkan pemberian layanan esensial seperti infrastuktur layanan kesehatan;
  • memulihkan infrastruktur esensial seperti layanan jasa umum, misalnya listrik dan air; dan
  • membangun kembali lembaga pemerintah untuk memberikan tata kelola pemerintahan yang baik guna mendukung stabilitas ekonomi dan sosial.

Spesilias sipil ini akan ditugaskan untuk membantu upaya pemulihan dan rekonstruksi dini setelah operasi tanggap darurat awal berakhir.

Pemerintah akan membuat daftar hingga 500 spesialis Australia yang dapat ditugaskan ke luar negeri dalam waktu singkat.

Para spesialis ini akan dipilih berdasarkan keahlian teknis mereka dan kemampuan mereka untuk bekerja di lingkungan yang menantang di luar negeri.

Mereka akan dipilih baik dari sektor pemerintah maupun swasta.

Para spesialis sipil ini akan melengkapi, bukannya menggantikan, mekanisme tanggap kemanusiaan dan bantuan pembangunan jangka-panjang yang sudah ada.

Warga sipil dapat ditugaskan bersama anggota militer dan polisi Australia atau dalam kapabilitas sendiri. Mereka dapat bekerja sama dengan anggota militer asing, penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa, polisi atau pakar sipil dari negara lain.

Penugasan akan mencakup karya stabilisasi dan pemulihan cepat hingga peran pengembangan kapasitas jangka-panjang, hal ini berdasarkan kesadaran bahwa akibat dari sebuah bencana dapat dirasakan hingga bertahun-tahun setelah dampak awal dari bencana tersebut.

Kantor Penugasan Kapabilitas Sipil (DCC) yang baru akan didirikan di dalam Lembaga Bantuan Internasional Australia (AusAID) untuk menerapkan prakarsa ini. Kantor Penugasan Kapabilitas Sipil juga akan mengembangkan kemitraan strategis dengan organisasi sipil yang setara di luar negeri, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Kanada.

Spesialis yang ditugaskan akan menjalani peran konsultan dan pengembangan kapasitas pada tingkat nasional, provinsi dan kabupaten di negara-negara yang membutuhkan bantuan pada enam sektor stabilisasi dan rekonstruksi:

  • Keamanan, keadilan & rekonsiliasi;
  • Kepemerintahan;
  • Layanan Esensial;
  • Stabilitas Ekonomi;
  • Pengembangan Kapasitas Kemasyarakatan dan Sosial; dan
  • Manajemen operasi.

Sebagaimana kita saksikan dalam beberapa minggu terakhir ini dengan bencana di Samoa dan Tonga, dan negara-negara anggota Pertemuan Puncak Asia Timur, termasuk Indonesia, Vietnam dan Filipina, negara-negara yang terkena krisis memerlukan bantuan yang signifikan untuk meringankan penderitaan manusia dan untuk memulai proses pemulihan.

Sering kali, bantuan ini diperlukan dengan segera, dan menuntut pengetahuan dan keterampilan spesialisasi. Dengan menyediakan tenaga profesional yang terampil melalui DCC, Australia dapat memainkan peran yang lebih besar dalam proses ini.

Bagi mereka yang ingin memperoleh informasi lebih lanjut atau untuk mendaftarkan minat mereka dalam prakarsa ini, AusAID akan segera memberikan rincian lebih lanjut.

Pertanyaan Pers:
Toby Lendon (Public Affairs, Kedubes Australia) 0811 187 3175