Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Pidato oleh Duta Besar Grigson pada Malam Pariwisata

2 Februari 2016

Saat warga Australia berpikir tentang tujuan liburan manca negara, saya ingin Indonesia berada di atas daftar mereka.

Jumlah warga Australia sudah mencapai lebih dari seperempat jumlah turis di Bali. Lebih dari satu juta turis Australia berkunjung ke Indonesia setiap tahunnya.

Namun saya ingin melihat jumlah di Bali juga terjadi di seluruh Nusantara. Saya ingin warga Australia untuk menikmati matahari terbit di Gunung Bromo, menikmati sedapnya makanan Padang dan menyaksikan matahari terbenam di Borobudur.

Saya ingin semua warga Australia menyaksikan Indonesia yang telah saya temukan selama satu tahun terakhir –Indonesia yang kaya akan kebudayaan, penuh dengan keindahan alam serta keramahtamahan yang hangat.

Pariwisata menggerakkan ekonomi dan memberdayakan masyarakat.

Pemerintah Indonesia telah mengakui potensi kemajuan ekonomi yang dapat dilakukan oleh industri pariwisata yang tangguh. Dan hal ini telah mengartikulasikan visi masa depan yang cerah, dengan pembangunan tetenger-tetenger Indonesia yang paling menakjubkan menjadi taman wisata kelas dunia yang baru.

Pariwisata Australia dapat membantu Indonesia mewujudkan visi ini.

Rata-rata, turis Australia di Indonesia menghabiskan lebih banyak uang setiap harinya serta tinggal lebih lama dibandingkan dengan warga negara lain. Pada 2014, turis Australia memberi sumbangsih Rp18 triliun [A$1,8 miliar] pada ekonomi Indonesia.

Faktanya, warga Australia di antara sepuluh besar pembelanja wisata di seluruh dunia pada 2014, menghabiskan setara dengan Rp 268 triliun [A$26,8 miliar] selama liburan mereka.

Pada 2007 - 2011, tingkat pertumbuhan pariwisata Australia ke Indonesia meningkat dengan cepat, tumbuh lebih dari 60 persen. Namun dalam empat tahun terakhir, pertumbuhan tersebut telah mandeg.

Penyebab terbesar kemandegan ini karena peningkatan persaingan wisata Australia dari negara-negara Asia lainya. Kemudahan perjalanan secara khusus merupakan faktor penarik yang penting, di mana Australia kini menikmati akses bebas visa di Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Korea Selatan dan Jepang.

Demikian pula, keberhasilan Bali sebagai tujuan wisata sebagian besar karena upaya-upaya luar biasa yang dilakukan oleh provinsi tersebut untuk membuat perjalana lebih sederhana dan mudah bagi turis pada umumnya.

Seiring dengan upaya Indonesia untuk mengembangkan industri pariwisata di luar Bali, kemudahan perjalanan pastilah sangat penting. Indonesia telah menikmati peningkatan jumlah turis sebesar 19 persen dari negara-negara yang memperoleh akses bebas visa pada 2015.

Berdasarkan angka-angka pada 2014, peningkatan jumlah turis Australia yang setara akan berarti tambahan 214.421 turis per tahun dan peningkatan Rp 3,4 triliun [A$342 juta] pada ekonomi Indonesia.

Angka di sini tidak menipu: pariwisata memberdayakan ekonomi dan mendukung masyarakat.

Namun demikian, agar pariwisata sungguh-sungguh berkembang, pariwisata harus berlangsung dua arah.

Australia merupakan sepuluh besar tujuan paling populer bagi wisatawan Indonesia pada 2014, dengan jumlah total sebesar 149.800 pengunjung, meningkat 7,6 persen dibandingkan pada 2013. Ini tanda yang positif, namun yang penting adalah jumlah ini terus meningkat seiring dengan pertumbuhan kelas menengah Indonesia.

Lebih banyak lagi warga Indonesia yang melakukan perjalanan ke Australia akan membuat rute penerbangan yang lebih banyak antara Australia dan Indonesia yang lebih laik dalam jangka panjang, memberi manfaat pada kedua ekonomi kita.

Saya juga prihatin bahwa investor Indonesia akan kehilangan peluang untuk ambil bagian dalam beberapa proyek infrastruktur pariwisata yang besar yang saat ini tengah berlangsung di Australia. Pada 2014, investasi di industri pariwisata Australia mencapai A$53,7 miliar.

Sebagai bagian dari strategi Pariwisata Australia 2020, kami berupaya untuk membangun hingga 20.000 kamar hotel tambahan. Kami mendekati target ini berkat investasi yang besar dari investor Asia di Singapura dan Tiongkok, yang telah mengakui hasil keuntungan yang besar dan handal industri akomodasi sebagai hasil tingkat hunian kami yang tinggi dan konsisten.

Selain manfaat ekonomi, pariwisata membangun hubungan antar warga. Hal ini menantang stereotype, membuka dunia baru dan saling pengertian yang lebih besar.

Pergerakan besar warga antara Australia dan Indonesia sebagian besar terdiri dari pelajar dan pengunjung. Kami bangga menerima lebih banyak pelajar Indonesia di Australia dibandingkan dengan di seluruh Eropa, namun kita perlu bekerja keras untuk menarik lebih banyak lagi pelajar.      

Survei Tourism Australia baru-baru tentang konsumen Indonesia memperlihatkan, misalnya, mereka yang pernah berkunjung ke Australia memiliki pandangan yang jauh lebih positif secara signifikan tentang warga Australia serta makanan, kebudayaan, dan lingkungan kami dibandingkan yang belum pernah melakukan kunjungan.

Teman-teman dan rekan bisnis Indonesia yang telah berkunjung memberitahu saya bahwa Australia mempunyai beberapa daya tarik paling unik di dunia. Dari pegunungan bersalju dan gurun merah, hutan hujan tropis yang subur serta semak eukaliptus yang jarang. Banyak dari mereka yang datang kaget dengan keanekaragaman Australia, apakah itu bentang darat kami, penduduk kami – 30 persen di antaa mereka lahir di luar Australia – atau kemajemukan makanan setempat kami.

Tantangan yang kami hadapi akan kesehatan kedua industri pariwisata kita adalah untuk membawa lebih banyak lagi warga Indonesia untuk berkunjung ke Australia terlebih dahulu. Begitu di sana, saya yakin warga Indonesia akan mengapresiasi banyak hal di Australia sebagai mana saya mengapresiasi banyak hal di Indonesia.

Setiap hari di Indonesia, saya diilhami oleh apa yang saya saksikan. Saya mendapat inspirasi dari kebaikan orang yang saya temui dan oleh keuletan karakter mereka, bahkan di hadapan peristiwa-peristiwa tragis seperti pada 14 Januari.

Walaupun kita harus terus waspada terhadap ancaman-ancaman keamanan, tanggapan Indonesia pada 14 Januari memberi pelajaran yang baik bagi kita semua: kehidupan juga harus terus berjalan. Terorisme janganlah sampai menghancurkan komunitas kita atau menenggelamkan ekonomi kita. Indonesia akan pulih.

Ini juga sisi Indonesia yang saya ingin seluruh warga Australia alami – kekukuhan, ketahanan, kebanggaan.

Semakin banyak warga yang bersilang jalan, semakin mendalam hubungan kita – sosial, budaya dan ekonomi.

Pariwisata Australia ke Indonesia membuktikannya – Rp 18 triliun mengalir ke ekonomi Indonesia dalam satu tahun. Sekarang bayangkan bila Indonesia dapat meningkatkan bagian pangsa Rp 268 triliun turis Australia belanjakan di seluruh dunia pada 2014.

Kitalah yang memiliki kekuatan untuk membentuk masa depan kita. Kini bukanlah saat untuk takut akan masa depan. Kini adalah saat bagi kita untuk saling mengulurkan tangan sebagai tetangga dan membentuknya bersama-sama.

Tautan utama:
https://smartraveller.gov.au/
http://www.tourism.australia.com/