Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Kunjungan resmi memperkuat hubungan Australia-Indonesia

Arsip Siaran Media
Perdana Menteri Australia

3 November 2010

Kunjungan resmi memperkuat hubungan Australia-Indonesia

Perdana Menteri Australia Julia Gillard kemarin bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta untuk melakukan pembicaraan bilateral secara luas yang dimaksudkan untuk memperkukuh kemitraan Australia-Indonesia.

Pertemuan kemarin menindaklanjuti kunjungan bersejarah Presiden Yudhoyono ke Australia pada Maret 2010 dan komitmen yang dibuat oleh para pemimpin untuk bertemu setiap tahun.

Topik yang diangkat dalam pertemuan tersebut termasuk diskusi bilateral dalam bidang perdagangan, investasi dan bantuan pembangunan, isu kawasan seperti terorisme dan penyelundupan manusia dan isu global seperti agenda G20 mendatang.

Perdana Menteri dan Presiden sepakat untuk mulai melakukan perundingan tentang Persetujuan Kemitraan Ekonomi Indonesia-Australia yang akan membantu mengembangkan hubungan perdagangan dan investasi kita.

Kedua pemimpin sepakat tentang Kemitraan Pendidikan yang baru senilai A$500 juta di mana Australia akan membangun atau memperbaiki hingga 2.000 sekolah di segala penjuru Indonesia.

Program lima tahun yang baru ini akan mengembangkan keberhasilan kemitraan-kemitraan sebelumnya antara kedua bangsa guna membantu Indonesia mencapai targetnya untuk menyediakan setiap anak dengan pendidikan sembilan tahun pada 2015.

Program ini juga akan meningkatkan mutu manajemen sekolah melalui pelatihan 293.000 kepala sekolah, pengawas sekolah dan pejabat pendidikan kabupaten.

Perdana Menteri juga mengumumkan Pemerintah Australia akan memberikan tambahan bantuan pembangunan senilai A$1,1 juta untuk mendukung LSM nir-laba SurfAid guna membantu Kepulauan Mentawai dalam beberapa tahun mendatang, setelah terjadi bencana tsunami baru-baru ini.

Dana-dana ini adalah tambahan paket dukungan awal Australia yang mencapai A$1 juta yang diumumkan minggu lalu untuk upaya bantuan darurat dan pemulihan.

Perdana Menteri mengangkat kasus Schapelle Corby dengan Presiden RI, dalam mana Presiden Yudhoyono mengusulkan pengembangan persetujuan pertukaran narapidana bilateral yang dapat diterapkan dalam kasus-kasus seperti Corby.

Diskusi ini mungkin memerlukan waktu dan dapat menuntut adanya perundang-undangan untuk disahkan oleh Parlemen RI, namun demikian Perdana Menteri menyambut baik perkembangan signifikan ini.

Perdana Menteri menyampaikan kepada Presiden Yudhoyono tentang kemajuan usulan Australia atas kerangka perlindungan kawasan kepada pencari suaka dan kedua pihak sepakat bahwa diskusi tentang kerangka ini akan dilanjutkan di kawasan melalui Bali Process dan sarana-sarana lain.

Perdana Menteri Gillard juga bertemu dengan Ketua DPR Marzuki Alie dan menganjurkan DPR RI untuk mempertimbangkan pengesahan Undang-Undang yang mengkriminalisasi penyelundupan manusia.

Selama kunjungan Perdana Menteri memberi penghormatan kepada tentara RI yang gugur dan tokoh-tokoh nasional yang lain dengan meletakkan karangan bunga di Makam Pahlawan Kalibata RI dan menyerahkan beasiswa Australia Asia Awards kepada tiga mahasiswa Indonesia untuk melakukan studi S3 di Australia.